Kemacetan Lalu Lintas: Sarapan Jepang – ‘Negeri Kasar’ Lalu lintas menyebalkan, jadi mengapa tidak memulai pagi Anda dengan musik? Anda menyediakan roti panggang dan kami akan menyediakan selai.

“Ini adalah tempat-tempat yang ingin dikunjungi ibu saya sebelum dia meninggal,” kenang Michelle Zauner tentang perjalanan dia dan suaminya yang baru menikah melalui Korea kurang dari setahun setelah dia kehilangan ibunya karena kanker, dalam bukunya Menangis Di H Mart.

“Tempat-tempat yang ingin dia bawa sebelum perjalanan terakhir kami ke Korea dikarantina di bangsal rumah sakit. Kenangan terakhir yang ingin dibagikan ibu saya dengan saya, sumber dari hal-hal yang dia besarkan untuk saya cintai. Selera yang dia ingin aku ingat. Perasaan yang dia ingin aku tidak pernah lupakan.”

Zauner, yang menciptakan musik sebagai Sarapan Jepang, kata dia akhirnya menulis Menangis Di H Mart untuk dirinya sendirikarena dia harus. Banyak hal indah yang pantas telah dikatakan tentang memoar terlaris, di mana Zauner bergumul dengan mempertahankan identitasnya meskipun tiba-tiba tidak ada wanita yang membentuknya. Makanan memegang kuncinya. “Apakah saya bahkan orang Korea lagi jika tidak ada orang yang tersisa dalam hidup saya untuk menelepon dan menanyakan rumput laut merek apa yang biasa kami beli?” dia bertanya pada dirinya sendiri di bab pertama, dikutip oleh Orang New York pada tahun 2018.

Demikian pula, Zauner menulis album pertamanya sebagai Sarapan Jepang, berjudul Psikopomp, untuk memproses emosi itu dalam bentuk seni pilihannya. “Negara Terjal, ” lagu ketiga yang pahit namun melonjak pada rekaman itu, melintasi bumi ketidakstabilan yang tidak stabil dari kedua sisi; tumbuh sebagai anak Korea-Amerika dibuat merasa malu karena menonjol di Oregon, kemudian dengan putus asa mencari koneksi ke tempat kelahirannya sebagai orang dewasa, untuk pertama kalinya tanpa ibunya yang membimbingnya. Ibunya, yang muncul di sebelah kiri Psikopomp penutup, “tangannya meraih ke arah kamera seperti dia baru saja melepaskan tangan seseorang di bawah” di mata Zauner.

Saya selesai membaca Menangis Di H Mart minggu lalu di pesawat. Ketika saya turun dari pesawat itu, orang tua saya — yang, tidak berlebihan, akan berebut untuk memesan penerbangan tercepat melintasi planet agar selalu ada untuk saya jika saya membutuhkan mereka dengan alasan apa pun, uang tidak pernah menjadi masalah — menunggu saya di kedatangan, dan aku memeluk mereka erat. Jika masih bisa, hubungi ibumu. Dan baca Menangis Di H Martjuga.